Ragam

Bandara APT Pranoto Dihentikan 

Pasokan Bahan Pokok Bakal Terganggu saat Bandara APT Pranoto Tutup



Salah satu pesawat Susi Air saat akan lepas landas
Salah satu pesawat Susi Air saat akan lepas landas

SELASAR.CO, Samarinda – Operasional Bandara APT Pranoto yang akan ditutup sementara, dikhawatirkan mengganggu pasokan makanan di daerah pedalaman. Pasalnya, Bandara APT Pranoto Samarinda merupakan bandara yang melayani penerbangan dari dan ke daerah pedalaman.

Daerah yang akan terdampak adalah Long Apung dan Datah Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu, juga Melak di Kabupaten Kutai Barat, dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Juga, daerah-daerah lain di sekitarnya.

Proses pengiriman bahan makanan ke daerah itu, rata-rata hanya bisa dilakukan melalui jalur udara karena masih sulitnya akses darat. Saat ini penerbangan perintis bersubsidi, Susi Air menjadi salah satu maskapai yang melakukan penerbangan itu.

Astrid Siska Pratiwi, Distrik Manager Susi Air mengatakan Samarinda menjadi salah satu kota pemasok kebutuhan bahan pokok di daerah-daerah tersebut.

"Iya, masyarakat di sana pasti kesulitan bahan makanan, karena rata-rata dipasok dari Samarinda," ungkapnya.

Astrid mengatakan, masyarakat di sana sering membeli bahan kebutuhan pokok seperti ikan, ayam dan kebutuhan pokok lainnya dari Samarinda, kemudian menggunakan jalur udara karena lokasinya berada di pedalaman. Sulit diakses menggunakan jalur darat.

"Bisa pakai jalur darat. Tapi memakan waktu berhari-hari," terangnya.

Jika menggunakan jalur darat lanjut Astrid, jarak tempuh Samarinda menuju Mahakam Ulu sekitar 8 jam. Itu pun harus berlanjut melewati sungai menggunakan kapal. Sedangkan menuju Muara Wahau sekitar 10 jam. 

Karena itu jalur udara dinilai paling efektif. Dalam kondisi normal, setiap harinya Susi Air melayani enam kali penerbangan dari APT Pranoto Samarinda menuju Long Apung, Melak, Datah Dawai dan Muara Wahau.

Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan manajemen untuk mencari alternatif lain agar penerbangan Susi Air tak terhambat. "Entah nanti dipindahkan ke Balikpapan atau Malinau, saya akan koordinasi dulu," katanya.

Astrid mengatakan, informasi penutupan sementara penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda ini akan diumumkan kepada masyarakat setelah keluar Notice to Airmen atau Notam.

Sebagai informasi, Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, akan ditutup sementara penerbangan selama 25 hari. Pemberhentian operasional ini terhitung sejak 20 November hingga 15 Desember 2019, karena perbaikan taxiway dan pemasangan lampu Air Field Lighting (AFL).

Sementara itu, Isran Noor, Gubernur Kaltim mengatakan belum bisa memberi tanggapan terkait hal ini. Mantan Bupati Kutim ini pun mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait. "Saya belum berani komentar, nanti saya coba koordinasi dulu," jawabnya singkat.

 

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya