Utama
Ahmad Yusuf Ghazali 
Ada Potongan Kulit Hewan di Jasad Yusuf, Kemungkinan Biawak atau Ular
SELASAR.CO, Samarinda – Penyidik Polresta Samarinda menggelar rekonstruksi hilangnya balita berusia 4 tahun di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) Jannatul Athfaal. Rekonstruksi ini digelar di lokasi kejadian, di Jalan Abdul Wahab Syahranie No 11 RT 12, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa, mengatakan, rekonstruksi ini memperagakan 22 adegan. “Untuk penemuan belum ada yang baru, cuman kita memperkuat masalah kejadian anak itu bisa hilang. Dari rentetan waktunya, jam 11.00-15.00 Wita anak itu kegiatannya apa saja dan pengawas sedang apa,” terangnya.
Mardiana, kepala PAUD hadir dan melakukan adegan pertama, dimulai di dalam ruangan PAUD, lanjut ke halaman, hingga ke luar area PAUD. “Jadi tadi itu dilakukan bagaimana kejadiannya, anak itu berada dimana, saya saat itu sedang apa, habis tahu anak itu hilang saya sedang apa, dan melakukan apa,” jelas Mardiana.
Untuk sementara belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Hingga kini, sudah sekitar 8 saksi dimintai keterangan.
Berita Terkait
Adegan ke 20 yang diperagakan oleh Mardiana
Sementara, banyak berita simpang siur tentang kejadian ini, terutama hilangnya beberapa bagian tubuh Yusuf. AKP Damus Asa menambahkan, untuk bagian tubuh yang tidak utuh itu, sewaktu dicek oleh tim forensik, ternyata ada potongan-potongan kulit hewan yang tertinggal. Kemungkinan besar biawak atau ular.
Polisi juga menepis berita-berita tentang adanya mutilasi ataupun tumbal untuk proyek jembatan dan lain-lainnya. “Dari rekonstruksi tadi, hanya dua sampai tiga menit saat si korban lepas dari pengawasan. Artinya sangat kecil kemungkinan si korban diculik,” tambah AKP Damus.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini, sambil mencari potongan-potongan tubuh yang belum ditemukan. Sementara dokter rumah sakit pun belum bisa menyampaikan kesimpulan berapa lama jasad yang diduga Yusuf sudah meninggal. Juga untuk memastikan melalui tes DNA apakah benar jasad tersebut adalah Yusuf, putra dari pasutri Bambang dan Meili.
Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Awan