Utama

pdam pdam samarinda PDAM Tirta Mahakam 

PDAM Samarinda Gratiskan Tagihan Air 2 Bulan, Tapi...



Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang
Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang

SELASAR.CO, Samarinda – Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang akhirnya menggratiskan tagihan rekening air warga selama dua bulan. Tapi, tidak untuk semua. Pelanggan tertentu saja yang menikmati kebijakan ini.

“Kita gratiskan selama dua bulan bagi pelanggan kelompok rumah tangga D1 dan kelompok sosial untuk pemakaian April dan Mei. Jadi saat bulan puasa tidak perlu bayar,” ujar Jaang, seperti rilis yang diterima SELASAR dari Diskominfo Samarinda, Jumat (3/4/2020).

Tapi, kebijakan bebas menggunakan air bagi pelanggan kelompok rumah tangga D1 PDAM Tirta Kencana tersebut memiliki batasan. Yaitu, bebas tagihan pada 10 kubik pertama pemakaian. “Kalau pemakaian 12 kubik, dia hanya membayar dua kubik saja,” imbuh Jaang.

Sementara untuk pelanggan kelompok sosial seperti masjid, langgar, gereja, vihara, dan pura, sama sekali tidak dipungut biaya pemakaian selama dua bulan tersebut, alias gratis. Padahal seperti diketahui, selama masa pandemi corona, tempat ibadah menjadi lengang karena aktivitas yang melibatkan banyak orang dibatasi.

“Khusus kelompok sosial tagihannya digratiskan selama dua bulan, pemakaian di April dan pemakaian Mei,” jelas Wali Kota dua periode ini.

Untuk diketahui, jumlah pelanggan kategori rumah tangga D1 PDAM Tirta Kencana saat ini sebanyak 40.919 Sambungan Rumah (SR) dan kategori pelanggan kelompok sosial 1.169 SR.

Dihubungi terpisah Humas PDAM Tirta Kencana, HM Lukman mengatakan kelompok rumah tangga D1 adalah masyarakat menengah ke bawah. Kebanyakan tinggal di dalam gang dan rumah dari kayu. “Tidak usah usah terlalu dirincikanlah, kan masyarakat bisa lihat sendiri di rekening mereka masing-masing,” ujar Lukman di seberang telepon.

Yang pasti, kata dia, Pemkot Samarinda telah aktif meringankan beban masyarakat di tengah pandemi corona ini. Berapa tarif per kubik untuk kelompok rumah tangga D1? “Sepuluh kubik pertama itu Rp 2.831, sepuluh kubik kedua dan seterusnya itu beda lagi hitungannya,” tandas Lukman.

Jika dikalikan jumlah pelanggan kelompok rumah tangga sebanyak 40.919 SR dengan tarif 10 kubik pertama Rp 2.831, maka didapatkan hasil Rp 1,16 miliar. Jumlah itulah yang disubsidi Pemkot Samarinda setiap bulannya untuk meringankan beban tagihan air pelanggan.

Diketahui, sebelum Samarinda, Pemerintah Kabupaten/Kota lain seperti Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan lebih dulu mengeluarkan kebijakan penghapusan tagihan air selama pandemic corona.

Di sejumlah media sosial, postingan terkait informasi penggratisan tagihan air oleh Pemkot Samarinda ini mendapat respons menarik dari warganet. Di antaranya akun FB inisial RN yang mengatakan, “Apanya mau digratiskan air tidak mengalir, gratis angin aja Wal.”

Akun berinisial AKG juga bereaksi, “Semoga PDAM sebagai penyuplai air bersih dalam situasi saat ini lebih memperhatikan kewajibannya karena kami konsumen selalu membayar tepat waktu walaupun jarang sekali mendapat suplai.”

Di instagram, informasi itu juga menuai komentar. “Air aja nggak nyala hampir seminggu, gimana masyarakat mau rasain air gratis, mending bayar yang penting nyala.”

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya