Ragam

penanganan covid-19 DPRD Samarinda TAPD 

Samarinda Siapkan Rp 350 Miliar Tangani Covid-19, Ini Sumber Dananya



Sugeng Chairuddin, Sekkot Samarinda
Sugeng Chairuddin, Sekkot Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda – Dua bulan penuh sudah pandemi virus corona di Kota Tepian. Pemerintah Kota Samarinda dalam beberapa kali kesempatan mengungkapkan telah mengalokasikan sebanyak Rp 350 miliar untuk penanganan Covid-19.

Berdasarkan rincian anggaran yang diterima media ini, dana sebanyak itu dibagi menjadi tiga bagian. Sebanyak Rp 290,7 miliar untuk penanganan bidang kesehatan, Rp 43 miliar untuk jaring pengaman sosial, dan Rp 16 miliar lainnya untuk penanganan dampak ekonomi.

Diberitakan sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda mendesak agar transparan dalam mengelola dana tersebut. Terlebih soal refokusing anggaran yang dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Samarinda. DPRD mengaku tidak pernah menerima laporan terkait hal tersebut.

Menjawab hal itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin menegaskan pihaknya berpegang teguh surat keputusan bersama (SKB) antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan. Dimana dalam SKB Menteri tersebut memungkinkan kepala daerah menggunakan anggaran mendahului APBD di tengah pandemi saat ini.

“Laporan pendahuluannya sudah kita sampaikan kok, karena kita mengejar pelaporan ke pusat agar DAU (dana alokasi umum) kita tidak ditunda itu harus cepat. Sementara untuk rinciannya sedang kita siapkan,” ujar Sugeng.

Ia pun membeberkan muasal dana penanganan Covid-19 di Samarinda. Sugeng, yang juga merupakan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Samarinda mengakui dana Rp350 miliar itu berasal dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD Samarinda tahun 2019 lalu. Sehingga ia memastikan pembiayaan untuk penanganan Covid-19 tidak mengganggu APBD Samarinda tahun ini.

"Dari silpa tahun 2019 lalu. Silpanya sebenarnya Rp 458 miliar, Rp 113 miliar sudah dipasang di murni (APBD 2020), cuma kita ada ketambahan Rp354 miliar lagi,” jelas Sugeng. Jumlah silpa tersebut berdasarkan perkiraan sementara, nilai pastinya masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kebijakan tersebut diambil agar pada tahun anggaran 2020 ini tidak terjadi defisit yang banyak. Sugeng menyebutkan, berdasarkan perhitungan ada sebanyak Rp 961 miliar penerimaan daerah tersunat akibat refocusing yang membuat transfer dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi dikurangi.

"Karena APBD murni kita tahun ini, sudah tergerus sebanyak Rp961 miliar. Itu karena pengurangan dana transfer," imbuhnya.

Ia menjelaskan, nilai Rp 350 miliar untuk penanganan Covid-19 berdasarkan kemungkinan terburuk. Yaitu dimana Samarinda terjadi outbreak karena adanya transmisi lokal.

“TAPD sepakat mengambil pilihan di saat outbreak, kalau pun perjalanannya lambat tidak sesuai prediksi, ya syukur,” tegasnya.

Hingga saat ini, realisasi anggaran untuk penanganan Kesehatan sebesar Rp 5,476 miliar. Dimana dana tersebut berasal dari Biaya Tidak Tetap (BTT). “Uangnya (Rp 350 miliar) masih ada, tidak kemana-mana,” tandas Sugeng.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya