Utama

Cegah Corona puncak corona PDP 

Samarinda Klaim Telah Lewati Puncak Pandemi, Waspadai Penularan Gelombang Kedua



Suasana sore ramadan di salah satu ruas jalan Samarinda. Foto: Rama/Kaltim Post
Suasana sore ramadan di salah satu ruas jalan Samarinda. Foto: Rama/Kaltim Post

SELASAR.CO, Samarinda – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda mengumumkan Kota Tepian telah melewati puncak pandemi Covid-19. Hal ini seiring terus bertambahnya pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

“Catat ya, pasien sembuh kita 6 orang. Kita sudah melewati puncak pandemik,” tutur Plt Kepala DKK Samarinda, Ismed Kusasih pada Senin (18/5/2020).

Ia menerangkan, kesimpulan ini diambil berdasarkan penambahan kasus konfirmasi positif yang mulai melandai. Kemudian, jumlah pasien sembuh kini lebih banyak dari jumlah pasien yang masih dirawat. “Itu pertanda puncak pandemik bisa kita lewati,” lanjut Ismed.

Diketahui, beberapa hari ini tidak ada penambahan kasus konfirmasi positif baru di Samarinda. Jumlah kasus konfirmasi positif hingga hari ini (18/5/2020) berjumlah 34 orang, dan 18 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Ismed lalu menjelaskan strategi yang dilaksanakan DKK Samarinda dalam setiap fase epidemi perkembangan Covid-19 di Kota Tepian. Dimana saat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) telah mengalami penurunan, spesifikasi pasien secara epidemiologi justru semakin ditingkatkan. Berbeda saat fase puncak, dimana proses spesifikasi disertai dengan sensitivitas tinggi.

“Tim rapid mulai tadi sore sudah keliling Samarinda di beberapa titik untuk mengambil sampel. Mulai besok persiapan swab massal di beberapa titik, di fase penurunan ini tim rapid dan surveilans tidak bisa hanya mengandalkan dari pelaporan aktif tetapi harus ke lapangan turun aktif, seperti pada fase awal sebelum kenaikan PDP dan sebelum fase puncak,” jelas Ismed.

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan kota Samarinda dr Osa Rafshodia menambahkan, kendati Samarinda telah melewati masa puncak, namun tetap harus waspada. Dikarenakan daerah tetangga, yakni Balikpapan dan Kutai Kartanegara yang merupakan zona merah telah memberi pelonggaran kebijakan per hari ini.

“Sekarang yang paling penting adalah mencegah second wave (puncak epidemik baru) dari tetangga, terutama Balikpapan dan Kukar,” jelas Osa.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya