Kutai Kartanegara

status-tanggap-darurat-bencana-covid-19 tanggap-darurat cegah corona 

Status Tanggap Darurat Diperpanjang, Bupati Evaluasi Penyaluran Bantuan Terdampak Corona



Bupati Kukar Edi Damansyah
Bupati Kukar Edi Damansyah

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan perpanjangan status tanggap darurat bencana wabah Coronavirus Desease (Covid-19) selama 30 hari, terhitung sejak 6 Juni 2020 sampai dengan 5 Juli 2020. Dengan diperpanjangnya status tanggap darurat tersebut, Pemkab Kutai Kukar akan melakukan evaluasi terkait penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak Covid-19, baik Bantuan Sosial Tunai (BST) maupun bantuan sembako yang telah dilaksanakan dalam dua tahap.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan saat ini belum semua warga Kukar menerima BST. Sehingga, ia akan meminta tim untuk mengevaluasi, karena BST ini bersumber dari Kementerian Sosial, Dana Desa, dan anggaran kabupaten. “Mudahan sesegara mungkin selesai evaluasi, nanti akan kita lihat hasil evaluasinya,” kata Edi.

Bupati menyampaikan saat ini pihaknya telah membuka ruang-ruang ekonomi, seperti membuka kembali pasar malam dengan menerapkan protokol kesehatan.  Sehingga adanya perputaran perekonomian bagi para pedagang.

“Tentunya di sini sudah ada perputaran, yang tadinya para pedagang kita bantu, kalau mereka sudah beraktivitas artinya sudah ada pemasukan dari kegiatan ekonomi. Ini yang kita pantau, seberapa jauh perlu dibantu, dan seberapa jauh kegiatan ini mulai aktif,” jelas Edi.

Saat ini Pemkab Kutai Kartanegara sudah menyalurkan lebih dari 57 ribu BST maupun bantuan sembako, kepada masyarakat di Kukar. Ia pun mengaku hingga saat ini tidak ada kendala yang ditemui di lapangan dalam hal penyaluran bantuan.

Namun, ada beberapa desa yang belum menyalurkan bantuan serta ada warga yang belum mendapatkan bantuan karena persoalan data. Sehingga pihaknya juga melakukan verifikasi faktual di lapangan, karena data susulan lebih besar dari pada data awal. Bahkan Edi Damansyah kerap turun langsung ke lapangan untuk memantau penyaluran bantuan.

“Karena pekerjaan ini harus ada pertanggung jawabannya. Jadi yang selalu saya tekankan kepada tim yang menangani ini, datanya harus valid, tepat sasaran dan tepat arah. Jangan sampai ada yang tertinggal apalagi ada yang kelaparan,” tutupnya.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya