Utama

Taman Salma Shofa dampak corona penanganan covid-19 tempat hiburan tempat wisata 

Objek Wisata Tertentu Tak Boleh Buka, THM dan Diskotek Malah Diizinkan



Taman Salma Shofa
Taman Salma Shofa

SELASAR.CO, Samarinda – Pariwisata menjadi sektor usaha paling terdampak pandemi Covid-19 yang terjadi. Tidak kecuali bagi pengusaha di Kota Tepian.

Salah satunya Syafruddin Pernyata. Lewat akun media sosialnya di Facebook budayawan sekaligus pemilik usaha tempat pemandian tersebut menyampaikan kabar buruk. Tempat usahanya, Taman Salma Shofa harus tutup dan memberhentikan karyawan.

“Tutup dan karyawan diberhentikan, maaf. Melalui edaran gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kota samarinda tanggal 13 Juni 2020 dan berlaku mulai tanggal 15 Juni dinyatakan bahwa tempat pariwisata boleh buka kecuali tempat pemandian/kolam renang, arena ketangkasan, permainan anak, spa, tidak boleh dibuka. Jadi berdasarkan edaran tersebut mal, pasar malam, tempat hiburan malam, karaoke, diskotik/night club (kalau ada) boleh dibuka,” tulis Syafruddin, Senin (15/6/2020).

Ia melanjutkan, karena tempat usahanya termasuk yang dikecualikan karena memiliki kolam renang, maka dengan berat hati untuk sementara waktu menutup usahanya. “Taman Salma Shofa karena ada kolam renangnya, terpaksa ditutup dan karyawan diberhentikan,” imbuhnya.

Padahal sejak awal kasus konfirmasi positif pertama di Bumi Etam sejak 16 Maret hingga 14 Juni, kendati tidak beroperasi, ia tetap memenuhi hak karyawan. Gaji yang diterima pun penuh tanpa potongan, dan para karyawan menerima tunjangan hari raya (THR).

Relaksasi Covid-19 yang dilakukan Pemkot Samarinda sebenarnya menjadi angin segar bagi Syafruddin. Persiapan pun pembukaan ulang setelah tutup sementara sudah ia persiapkan, namun urung dilakukan adanya pengecualian tersebut.

“Kolam renangnya tutup, padahal baru direnovasi. Akibat tutup, ya karyawan diberhentikan karena tidak mampu lagi membayar gajinya,” jelasnya.

Dihubungi melalui telepon, Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Samarinda, Sugeng Chairuddin enggan berkomentar banyak terkait pengecualian pembukaan tempat usaha di masa relaksasi. “Saya sedang rapat, coba konsultasi dengan Kadis Kesehatan, ya,” singkatnya.

Dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Ismed Kusasih juga irit bicara tentang hal ini. Pihaknya mengaku akan melakukan audiensi dengan para pengusaha yang terkait poin-poin yang ada dalam fase relaksasi. “Besok mereka mau menghadap, nanti saya jelaskan,” kata Ismed.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya