Utama
SKM karang-mumus 
Penertiban SKM Masih Terhambat, Jaringan Air Juga Belum Bisa Diputus
SELASAR.CO, Samarinda - Hari kedua penertiban permukiman warga di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Pasar Segiri masih mendapat penolakan warga. Warga tetap menutup jalan masuk ke permukiman, sehingga sejumlah rangkaian pembongkaran belum bisa dilakukan, termasuk pemutusan jaringan air bersih.
Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana, Ali Rachman mengatakan, pihaknya akan memutus jaringan air yang penghuni bangunannya telah diberi uang kerahiman. Namun, masih terhalang oleh aksi warga RT 28 Sidodadi yang memblokir jalan.
"Kami tergantung dari pemerintah kota saja, begitu kita bisa masuk, yang sudah klir dibayar kami putusin," ujar Ali, Rabu (8/7/2020).
Ali mengungkapkan, penertiban permukiman ini dinilai menguntungkan perusahaan air minum daerah. Selain mengamankan aset, juga meminimalisir kehilangan pendapatan dari pemakaian air yang hilang.
Berita Terkait
"Kebanyakan kehilangan air kami disini, dia ngelos tanpa ada nomor pelanggan. Yang ilegal juga banyak juga di sini makanya kami senang adanya penertiban ini," jelas Ali.
Lebih lanjut, langkah pemutusan air akan dimulai dari pipa sekunder yang menghubungkan ke rumah-rumah warga.
"Langkah kami kalau bisa masuk aja, sekunder dulu kami tutup. Karena kalau mereka masih menikmati air belum tentu dia akan bayar setelah diberikan uang kerahiman oleh pemkot," tandasnya.
Penulis: Fathur
Editor: Awan