Utama

Pedagang Sayur ojek online Unjuk rasa UU Ciptaker Penolakan UU Ciptaker RUU Ciptaker UU Ciptaker  unjuk-rasa demonstrasi 

Pedagang Sayur dan Ojol Keluhkan Penutupan Jalan di Simpang Mal Lembuswana



Tiga orang yang mengaku pedagang sayur di Pasar Segiri datang menemui para pendemo di simpang empat Mal Lembuswana.
Tiga orang yang mengaku pedagang sayur di Pasar Segiri datang menemui para pendemo di simpang empat Mal Lembuswana.

SELASAR.CO, Samarinda – Di tengah kerumunan mahasiswa yang sedang melakukan blokade jalan dalam aksi demo tolak UU Cipta Kerja, tiga orang yang mengaku pedagang sayur di Pasar Segiri datang menemui para pendemo di simpang empat Mal Lembuswana, Samarinda, Rabu (7/10/2020).

Saat ditanya perihal kedatangan mereka, Faishal, seorang pedagang sayur di Pasar Segiri Samarinda menjelaskan bahwa dirinya dan dua rekannya tersebut datang ke lokasi untuk meminta izin agar dapat dibukakan jalan sementara.

Jalan S Parman itu menjadi akses truk pengangkut sayuran menuju Pasar Segiri. Dan tadi dikabarkan terjebak di dalam kemacetan akibat penutupan jalan. Dia khawatir jika dibiarkan lebih lama, sayur-sayur tersebut menjadi busuk sehingga tidak ada yang membeli.

"Setengah mati menunggu, sudah tiga jam kami tungguin tidak sampai-sampai, makanya kami ke sini untuk meminta dibukakan akses," ucap Faishal.

Diketahui, truk pengangkut sayuran tersebut rutinitasnya sampai di pasar pada pukul 12 siang dan melakukan bongkar muat, namun karena adanya aksi demo yang memblokade simpang empat Mal Lembuswana, membuat pengiriman sayuran itu terlambat. Bahkan truk yang membawa sayuran tersebut terjebak dalam kemacetan selama 2 jam lebih.

"Masalahnya sayuran kampung itu tidak tahan lama, paling lima jam sudah layu, kalau sudah layu siapa yang mau membeli?" keluh Faishal. "Untuk demo silakan dilanjutkan, yang penting akses jalan untuk kami bisa dibuka," katanya.

Setelah berkonsultasi dengan koordinator aksi, akhirnya truk sayur tersebut dibiarkan melintas menuju Pasar Segiri Samarinda.

Keluhan serupa diutarakan Nathin, salah satu driver ojek online. Dia mengaku sangat dirugikan dengan adanya penutupan ini. "Karena teman-teman harus putar jalan dengan ongkos yang tidak seberapa, itu sangat tidak sesuai dengan biaya operasional kami," ujarnya.

"Jadi di sini kami minta teman-teman mahasiswa memberikan akses jalan untuk ojol biar kami tidak perlu putar jauh," ungkapnya.

Meski begitu dirinya mengapresiasi penuh kegiatan mahasiswa dengan menyampaikan aspirasi masyarakat. Dia hanya menyayangkan adanya penutupan jalan.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya