Utama

Hate speech hina presiden hina jokowi HP Diretas  hacking FKPM Pelita Ujaran kebencian pencemaran nama baik 

Perempuan di Samarinda Mengaku Nomor WA-nya Diretas untuk Hina Presiden



Korban saat membuat laporan di FKPM Pelita
Korban saat membuat laporan di FKPM Pelita

SELASAR.CO, Samarinda - Seorang perempuan bernama Emiliana (30) warga Jalan Damanhuri, Samarinda, mendatangi kantor Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Pelita Samarinda, pada Kamis (24/12/2020). Emiliana melapor bahwa dirinya telah menjadi korban penyalahgunaan akun pesan instan WhatsApp miliknya.

Saat ditemui, Emiliana menjelaskan, dirinya diteror melalui pesan WhatsApp oleh seseorang yang mengaku bernama Aviana. Dalam pesan singkatnya, Aviana mengaku resah atas tindakan Emiliana yang menghina Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui pesan singkat WhatsApp. Dalam pengakuan dan bukti pesan yang dikirimkan, Emiliana seolah-olah melakukan penghinaan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu dengan kata-kata umpatan yang tidak pantas.

“Saya tidak merasa pernah melakukan itu (menghina Presiden), tiba-tiba dia (Aviana) chat saya, mengancam saya juga. Tapi dari bukti pesan yang dia kirim atas nama saya, memang benar ada unsur penghinaan di dalam pesan itu dengan mengatasnamakan nama saya,” ujar Emiliana.

Dia juga menambahkan, bahwa dirinya tidak hanya diteror dan diancam oleh orang bernama Aviana. Tetapi oleh banyak akun WhatsApp yang tidak suka dengan pesan penghinaan terhadap Presiden RI yang mengatasnamakan dirinya. Emiliana mengaku resah dengan tindakan orang yang telah meretas nomor handphone yang terhubung dengan akun WhatsApp miliknya itu. Dia berharap dengan kedatangannya ke FKPM Kelurahan Pelita, dapat mengungkap siapa pelaku yang melakukan peretasan terhadap nomor handphone miliknya.

“Ini pencemaran nama baik, saya resah diteror terus oleh orang-orang yang tidak saya kenal. Padahal saya sama sekali tidak pernah melakukan penghinaan terhadap Presiden. Saya kaget melihat bukti-bukti yang dikirimkan Aviana itu dan langsung melaporkan ke FKPM untuk mengetahui siapa yang telah retas nomor handphone saya,” tambah Emiliana.

Kanit Ops Dani Sofyan FKPM Kelurahan Pelita mengatakan, bahwa kasus yang dilaporkan Emiliana telah diterima. Kemudian akan dilakukan penyelidikan terhadap siapa peretas nomor handphone yang terhubung ke aplikasi pesan WhatsApp milik Emiliana.

“Bisa saja seperti ini, pelaku menggunakan aplikasi pendukung dua nomor handphone dalam satu akun aplikasi pesan WhatsApp, kita masih melakukan penyelidikan siapa yang meretas aplikasi pesan milik Emiliana. Saya juga mengimbau terhadap pengguna aplikasi pesan WhatsApp agar dapat menjaga akun miliknya. Tidak sembarangan memberikan nomor dan kode pesan verifikasi terhadap orang lain,” tutup Dani Sofyan.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya