Kutai Timur

Listrik Masuk ke Desa PLN Kecamatan Tellen  Kecamatan Busang  DPRD Kutim 

Sudah Puluhan Tahun Beberapa Desa di Kutim Belum Terima Aliran Listrik Negara



Anggota DPRD Kutim, Yan, S. Pd
Anggota DPRD Kutim, Yan, S. Pd

SELASAR.CO, Sangatta - Meski Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sudah berusia 21 tahun dan terkenal sebagai daerah kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA), namun hingga kini masih ada warganya yang belum merasakan sepenuhnya arti hidup di daerah yang kaya.

Seperti yang dirasakan beberapa warga di Kecamatan Tellen dan Kecamatan Busang Kabupaten Kutai Timur. Hingga kini mereka belum pernah merasakan Listrik dari PLN. Padahal Daerah itu dikelilingi sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Namun masalah listrik masih menjadi keluhan warga di wilayah itu.

“Ada beberapa Desa di tempat kami yang belum ada listrik PLN-nya. Sehingga selama ini warga hanya mengandalkan genset sebagai penerang di malam hari,” ucap Anggota DPRD Kutim Asal Partai Gerindra Yan. S, Pd kepada media ini beberapa waktu yang lalu.

Namun biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk memperoleh listrik itu tidaklah murah, sehingga masyarakat dengan kemampuan ekonomi tinggi yang bisa memperoleh penerang di malam hari. “Kadang-kadang masyarakat hanya bisa mengoperasikan genset mereka selama 5 jam. Jadi kadang-kadang sampai jam 22.00 wita atau pukul 23.00 Wita setiap malamnya,” ungkapnya.

Dijelaskannya di Kecamatan Tellen itu masih ada beberapa Desa yang belum teraliri listrik PLN, seperti Desa Rantau Panjang, Desa Long Noran, sementara untuk Kecamatan Busang seperti mekar baru, long pejeng dan Long Lees dan Long Bentuk.
“Kalau upaya pemerintah saya lihat sebenarnya sudah ada seperti di kecamatan Busang sudah ada pemasangan tiang listrik namun belum berjalan,” terangnya.

Untuk itu, dirinya berharap sejumlah Desa yang belum teraliri listrik tersebut, bisa menjadi perhatian serius Pemerintah agar kedepan masalah listrik tidak lagi menjadi keluhan masyarakat.

Lebih lanjut, tak hanya masalah listrik yang menjadi keluhan warga, namun juga masalah rusaknya jalan di sejumlah kecamatan seperti busang, muara bengakal hingga muara ancalong.

“Jalannya rusak parah, seperti jalan dari menuju busang ke tellen, atau menuju ke muara bengkal atau ancalong jalannya rusak parah. Jadi yang paling dibutuhkan masyarakat sekarang itu, infrastruktur jalan dan listrik,” tuturnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya