Utama

Penganiayaan Yatim Piatu Bocah Yatim Piatu Diusir dari Rumah FKPM Pelita 

Bocah Yatim Piatu di Samarinda Sering Dianiaya dan Diusir Bibi Sendiri



BQ saat mendatangi FKPM Pelita.
BQ saat mendatangi FKPM Pelita.

SELASAR.CO, Samarinda - Seorang anak perempuan berinisial Bq (12), didampingi oleh seorang pria mendatangi Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat Kelurahan Pelita, pada hari Kamis 10 Februari 2022, Pukul 23.30 Wita, kemarin malam.

Ketua FKPM, Marno Mukti melalui anggota FKPM, Dani Sofyan mengatakan, anak perempuan tersebut ditemukan seorang diri di pinggir Jalan Pemuda, Kecamatan Sungai Pinang Dalam, oleh seorang pria pengendara motor sekitar pukul 23.00 Wita malam. Saat ditanya oleh pengendara tersebut, Bq menjelaskan bahwa ia baru saja diusir dari rumah dan mendapat tindak kekerasan oleh bibinya sendiri.

Mendengar hal itu, pria tersebut langsung membawa Bq ke FKPM Kelurahan Pelita untuk diamankan. "Iya anak tersebut diusir dari rumah oleh tantenya. Dia tinggal di kawasan Suryanata, Kelurahan Air Putih dan berjalan kaki hingga Jalan Pemuda," ujar Dani Sofyan saat dikonfirmasi hari ini, Jumat (11/2/2022).

"Alasan dia berjalan kaki hingga tiba di kawasan Jalan Pemuda untuk mencari keberadaan kakaknya yang belum pernah ia temui dari kecil," sambung Dani Sofyan.

Dari keterangan Bq, Dani Sofyan menceritakan bahwa anak tersebut kerap kali mendapat tindakan kekerasan berupa pukulan dari paman dan bibinya di bagian kaki, tangan, hingga punggung apabila melakukan kesalahan. Tak hanya kekerasan, sering kali saat di rumah Bq diperlakukan layaknya seorang pembantu seperti disuruh untuk mencuci baju paman dan bibinya, membersihkan rumah, hingga memasak nasi.

"Kedua orangtuanya telah meninggal dunia. Bapaknya meninggal saat dia bayi, kalau ibunya baru sekitar dua bulan yang lalu meninggal dunia karena penyakit asma," jelas Dani Sofyan.

Mendengar pengakuan Bq, FKPM Kelurahan Pelita langsung berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Tim Reaksi Cepat - Perlindungan Perempuan dan Anak. Tim Pemberdayaan Masyarakat, Ida Andriyani saat dikonfirmasi secara terpisah menjelaskan bahwa pihaknya akan membawa Bq ke Panti Nurfisabillah. 

"Akan kami didik di sana untuk sementara waktu, sebelum kami menemui keluarganya untuk hilangkan traumanya, karena anak seperti ini ada traumanya dengan hal-hal yang pernah dialaminya," ujar Ida Andriyani.

Selain itu, Ida juga menjelaskan bahwa pihaknya akan berusaha untuk bertemu dengan paman dan bibi Bq untuk melakukan koordinasi terkait Bq yang akan dibawa ke Panti Nurfisabillah yang beralamat di kawasan Jalan Kahoi, Kecamatan Sungai Kunjang.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya