Utama

Loa Buah Polusi Udara Polusi Polusi Serbuk Kayu Polusi Serbuk Hitam Pencemaran lingkungan 

Sudah Satu Bulan Loa Buah Dihujani Serbuk Hitam, Warga Minta Solusi



Serbuk hitam yang menghujani warga Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang.
Serbuk hitam yang menghujani warga Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang.

SELASAR.CO, Samarinda - Warga Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, mengeluhkan kemunculan serbuk berwarna hitam yang menghujani lingkungan mereka. Diduga, serbuk hitam tersebut merupakan hasil dari pembakaran kayu oleh salahsatu pabrik yang ada di wilayah Kelurahan Loa Buah.

Seorang warga Loa Buah, bernama Rahman (37) saat ditemui di rumahnya mengaku belakangan ini ia bersama keluarganya telah hidup dengan keadaan udara yang tak sehat. Rahman yang telah memiliki anak takut akan kesehatan anak-anaknya menjadi terganggu akibat menghirup serbuk hitam tersebut.

Rahman juga menceritakan, bahwa serbuk hitam tersebut kurang lebih sudah satu bulan telah mengotori lingkungan dan halaman rumahnya, bahkan ia bersama istrinya kerap kali harus membersihkan barang-barang mereka yang dihujani serbuk hitam tersebut.

"Serbuk ini masuk ke dalam rumah, hingga tempat minum dispenser pun juga masuk, bahkan makan bersama serbuk itu pernah kami alami. Jadi untuk makanan, akhirnya kami tutup serapat-rapatnya agar tidak masuk serbuk itu," ujar Rahman saat ditemui, Selasa (28/6/2022).

"Aktivitas disini juga jadi terganggu, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah sini. Kami bingung untuk mengaspirasikannya bagaimana, akhirnya kami bagikan di grup-grup media sosial agar dapat ditanggapi pihak perusahaan untuk mendapatkan solusi," lanjut Rahman.

Senada dengan warga RT 14 bernama Sulaiman (53) ia juga mengeluhkan serbuk hitam tersebut masuk hingga toilet rumahnya. Dirinya membeberkan bahwa serbuk hitam tersebut mulai dapat terlihat pada pagi hari saat aktivitas awal pabrik dimulai hingga tengah hari. "Kami bersama RT telah melaporkan hal ini kepada perusahaan kayu tersebut namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut," ungkap Sulaiman.

Selain itu, seorang pedagang bernama Agustina (40) berharap agar permasalahan serbuk hitam hasil pembakaran pabrik kayu tersebut dapat diatasi, agar tidak mengganggu aktivitasnya yang sehari-harinya berdagang makanan. "Saya berharap solusi dari pabrik yang mengeluarkan serbuk hitam tersebut. Saya berdagang jadi terganggu. Saya juga lebih sering membersihkan warung saya karena kotor," kata Agustina.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya