Utama

ojek online ojol driver ojol Demonstrasi Ojek Online  Tarif Ojek Online  Bubuhan Driver Ojek Online Samarinda 

Ratusan Driver Ojol Demo di Kantor Gubernur Kaltim, Tuntut BLT dan Potongan Aplikasi 



Sejumlah massa yang melakukan tuntutan dalam unjuk rasa kali ini.
Sejumlah massa yang melakukan tuntutan dalam unjuk rasa kali ini.

SELASAR.CO, Samarinda - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos) melakukan konvoi dari GOR Segiri Samarinda menuju depan Kantor Gubernur Kaltim, di Jalan Gajah Mada, pada hari ini Senin (26/9/2022). Setibanya di depan Kantor Gubernur, para driver ojol ini kemudian melakukan orasi untuk menyampaikan aspirasi mereka. 

Terdapat empat poin tuntutan yang disuarakan para driver ojol dalam aksinya ini. Pertama, meminta pemerintah pusat atau daerah menetapkan aturan terkait tarif dasar jasa pengantaran barang dan makanan bagi pengemudi ojek online; Kedua, meminta adanya payung hukum yang jelas bagi pengemudi ojek online di seluruh Indonesia; Ketiga, meminta pemerintah pusat atau daerah memberi sanksi tegas kepada aplikator yang belum menjalankan aturan terkait biaya sewa penggunaan aplikasi paling tinggi 15% sesuai dengan amanat KP 667 Tahun 2022. 

"Potongan yang ada di kantor Go-jek itu maksimal kami minta 15%. Dari KP 667 Tahun 2022 bahwa itu sudah diberlakukan. Dishub juga sudah menjelaskan hal ini ke kantor Go-jek, tapi mereka tidak menerapkan KP 667 itu. Saya nggak tahu di kota-kota lain tapi di Samarinda itu belum diberlakukan," ujar Korlap Aksi, Abdul Majid. 

Abdul mengatakan, meski peraturan tersebut sudah ditetapkan oleh pemerintah namun potongan yang ditanggung oleh driver masih di atas 15 persen. "Jadi yang sekarang diberlakukan potongannya tetap bahkan sampai 25 hingga 30 persen. Artinya itu sangat luar biasa besar untuk kami," tambahnya. 

Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah dapat bertindak tegas dalam menjalankan peraturan yang ada. "Kami meminta kepada pemangku kebijakan terutama kepada bapak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk membuat suatu aturan paling tidak mereka menegur ke pihak Go-jek," pintanya. 

Sementara itu di poin keempat tuntutan mereka, para driver ojol Samarinda juga meminta pemerintah pusat atau daerah segera memberikan bantuan langsung tunai atau BLT BBM, kepada seluruh pengemudi ojek online yang terkena dampak kenaikan BBM bersubsidi secara adil dan transparan. Menurut Majid, untuk Samarinda mitra ojek online ada sekitar 8.000 driver, sementara yang aktif ada sekitar 3.000-4.000 orang. 

"Sampai saat ini belum ada yang menerima, karena sampai saat ini belum ada notifikasi yang masuk ke aplikasi ke HP kita. Mungkin ada dari pemerintah langsung karena di grup-grup itu sudah tersebar tuh BLT dari pemerintah itu langsung, tapi kita kan menunggu dari aplikator," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya