Ragam

Bapenda Kaltim Komisi II DPRD Kaltim Tren Pendapatan Pemprov Kaltim 

Bapenda Kaltim Paparkan Tren Pendapatan ke Komisi II DPRD Kaltim



Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ismiati.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ismiati.

SELASAR.CO, Samarinda - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ismiati, memenuhi panggilan Komisi II DPRD Kaltim untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). RDP antara Bapenda dan Komisi II DPRD Kaltim berlangsung di ruang rapat gedung D lantai 3 DPRD Provinsi Kaltim, pada hari ini Selasa (18/10/2022). Ismiati menjelaskan, dalam RDP ini pihaknya diminta Komisi II DPRD Kaltim untuk menjelaskan tentang tren pendapatan.

“Memang core bisnis kita di pajak daerah, trend pendapatan kita bagus,” ujar Ismiati.

Dirinya pun turut memaparkan beberapa realisasi pendapatan dari pajak daerah di Kaltim. Untuk pajak kendaraan bermotor Ismiati menyebutkan dari targetnya Rp1,15 Triliun Saat ini sudah tercapai Rp967 Miliar atau 84 persen. Untuk Bea Balik nama kendaraan bermotor dari target Rp1,05 Triliun sudah tercapai 91,31 persen.

“Sementara untuk Pajak Bahan Bakar itu kalau ditarget murni Rp3 Triliun, sekarang ini sudah Rp3,34 Triliun kalau di APBD Perubahan atau sudah 98,39 persen. Pajak air permukaan Rp12 Miliar sudah tercapai 61 persen. Pajak Rokok Rp232 Miliar sudah tercapai Rp198 Miliar. Jadi secara keseluruhan pajak daerah ini 93,72 persen dari target Rp5,8 Triliun di APBD Perubahan sekarang sudah Rp5,4 Triliun.Kita lihat memang trend penerimaan PKB bagus, karena memang kita ada relaksasi-relaksasi. Jadi untuk pajak daerah Insyaallah akan surplus,” jabarnya.

Sementara itu terpisah disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, mengapresiasi atas capaian pendapatan yang ditarget surplus di akhir tahun. “Mudah-mudahan tahun depan APBD Kaltim bisa sampai Rp20 Triliun,” harapnya.

Terkait rekomendasi apa saja yang diberikan Komisi II kepada Bapenda, dirinya menyebutkan bahwa strategi bisnis yang dilakukan Bapenda untuk melakukan program-program relaksasi pajak sudah baik.

“Ini strategi bisnis ya. Sama dengan startup-startup nasional yang melakukan bakar uang di depan, itu untuk meningkatkan omset. Ini sama dengan Bapenda. Bapenda hari ini memberikan relaksasi, kemudahan, dan reward yang kemudian bayar tepat waktu itu kan menjadi salah satu instrumen untuk mentrigger masyarakat kita untuk membayar pajak,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya