Ragam
Lifting Migas ESDM Kaltim Upstream Oil dan Gas Executive Meeting Pemprov Kaltim 
Tingkatkan Lifting Migas, Kaltim akan Reaktivasi Lapangan Minyak Lama Hingga Lelang Wilayah Kerja Baru
SELASAR.CO, Surabaya - Perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh sektor migas. Misalnya seperti yang terjadi saat ini, ketika harga migas naik, maka subsidi energi turut melonjak dan berdampak pada biaya logistik yang berpengaruh pada harga bahan pokok. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan Lifting migas Indonesia, agar dapat sedikit menekan beban impor minyak yang ada saat ini.
Disampaikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Air Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bantolo, penurunan lifting migas seperti dilaporkan jajaran SKK Migas dan KKKS, terjadi sangat signifikan. Misal saja, lifting migas tahun 2011 masih sekitar 53 juta barel per tahun.Saat ini, lifting migas Kaltim hanya sekitar 18 juta barel per tahun. Artinya tersisa hanya sekitar 35-40 persen dari kondisi tahun 2011. Hal ini disampaikannya di sela acara Upstream Oil dan Gas Executive Meeting Gubernur, Bupati, Wali Kota, BUMD, SKK Migas - KKKS Wilayah Kalimantan dan Sulawesi di JW Marriot Hotel Surabaya, Kamis (20/10/2022).
"Secara nasional ada penurunan lifting migas dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini pemerintah sedang berupaya keras untuk meningkatkan kembali lifting migas ini," ujar Bantolo.
Pemerintah pun memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan lifting migas khususnya di Kaltim. Selain melakukan reaktivasi lapangan-lapangan minyak yang masih berpotensi untuk berproduksi, juga akan dilakukan lelang sejumlah wilayah kerja baru blok migas.
Berita Terkait
"Wilayah kerja baru blok migas itu sebagian besar ada di laut (offshore). Ada yang 0-4 mil, 4-12 mil dan 12 mil ke atas," ujarnya.
Peningkatan lifting migas ini secara langsung kata Bantolo akan berdampak pada pertambahan dana bagi hasil migas untuk Kaltim.
"Kalau ada wilayah kerja baru lagi, Kaltim juga akan kembali mendapat keuntungan dari participating interest (PI) 10 persen melalui BUMD untuk PAD," imbuhnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan