Utama

Segel Proyek Pembangunan  Segel Proyek  Lapangan Mini Soccer Vorvo   Lapangan Mini Soccer Mini Soccer Lapangan Mini Soccer di Samarinda BPKAD Kaltim 

Polemik Lapangan Voorvo, Komisi III Minta Jangan Ada Ego Sektoral antara Pemprov dan Pemkot



Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang.

SELASAR.CO, Samarinda - Penyegelan proyek pembangunan lapangan mini Soccer Voorvo di Jalan Jendral Suprapto, Samarinda Ulu turut mendapat perhatian dari anggota DPRD Kalimantan Timur. Salah satunya datang dari Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang.

Ia mengatakan persoalan ini seharusnya dikembalikan kepada aturan dasar pembangunan yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Cek dulu itu (lahan) untuk apa peruntukannya di RTRW yang terbaru," ujarnya pada hari ini, Kamis (12/1/2023).

Terkait perizinan, Veri mengatakan perlu adanya sinkronisasi antara Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda. Karena meskipun aset tersebut dimiliki oleh Pemprov, namun perizinan ada di Pemkot Samarinda.

Namun secara pribadi, dirinya lebih setuju agar lahan tersebut diperuntukkan untuk menjadi ruang terbuka hijau baru di Samarinda. Karena selain berada di kawasan rawan banjir, kawasan tersebut juga rawan kemacetan. Meski begitu dirinya akan terlebih dulu memanggil dinas PUPR Pera Kaltim, untuk membuka peta RTRW Kaltim di kawasan tersebut.

"Nanti saya juga akan bicarakan dengan teman-teman komisi III dari sisi tata ruangnya. Mungkin akan kami panggil juga dari PU untuk melihat tata ruangnya dari Pemprov itu," terangnya.

Terlepas dari persoalan cocok atau tidaknya lahan tersebut dibangun lapang mini soccer, Veri berharap agar tidak ada ego sektoral yang terjadi antara Pemkot dan Pemprov.

"Jadi kalau jalannya masing-masing begitu ya memang ada kepentingan yang berbeda-beda, belum lagi kepentingan politisnya. Jangan mentang-mentang itu lahannya pemprov mau seenaknya dibuat apa di situ, tapi juga jangan mentang-mentang izinnya ada di Kota Samarinda lalu begitu. Masing-masing ego sektoral pasti akan ribut terus. Sehingga akhirnya jadi komoditas politik, engga elok," jabarnya.

Dia pun meminta agar hal ini diselesaikan dengan rembuk bersama antara Pemkot dan Pemprov.

"Lebih baik duduk bersama lah, kalau memang ingin sama-sama mau Samarinda ini berbenah," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya