Kutai Kartanegara

Pekerja Tambang Pekerja Tambang Meninggal Excavator Tambang di Sangasanga  Operator Alat Berat Operator Excavator 

Pekerja Tambang di Sangasanga Ditemukan Meninggal di Dalam Excavator



Evakuasi korban yang ditemukan meninggal dunia di dalam excavator.
Evakuasi korban yang ditemukan meninggal dunia di dalam excavator.

SELASAR.CO, Tenggarong - Seorang pria paruh baya pekerja tambang di salah satu perusahaan di Sangasanga ditemukan meninggal dunia di dalam excavator, pada Kamis (2/2/2023) pagi. Diketahui, korban berinisial Sp (62), warga Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar).

Korban pertama kali ditemukan oleh pekerja tambang lainnya (saksi) berinisial Sw, sekitar pukul 08.00 WITA. Saat itu saksi sengaja mendatangi excavator tersebut, dengan maksud untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, saat di lokasi posisi korban terlihat sedang tertidur di dalam excavator. Kemudian saksi mencoba untuk membangunkan, dengan cara memanggil nama korban. Namun, setelah dipanggil beberapa kali namanya, korban juga tidak bangun. Merasa curiga dipanggil tidak bangun, maka saksi mencoba menggoyang-goyangkan badan korban, namun korban tidak juga bangun.

"Karena mengetahui korban sudah meninggal dunia, maka saksi memberitahukan kepada temannya dan atas kejadian tersebut saksi melaporkan kepada petugas Polsek Sangasanga," ujar Kapolsek Sangasanga, AKP Darwis Yusuf.

Kemudian Kapolsek Sangasanga, AKP Darwis Yusuf berserta anggotanya langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di lokasi, petugas kepolisian meminta keterangan para saksi dan langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Sangasanga untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban. Polisi juga telah memintai keterangan dari keluarga korban.

"Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, bahwa korban sudah tiga hari terakhir ini mengalami asam urat dan lambung akut yang sudah parah, serta sering mengeluh sakit perut," sebut Darwis.

Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh tim medis Puskesmas Sangasanga juga tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Pihak keluarga menerima atas kejadian tersebut dan menolak dilakukan visum," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya