Ragam
Kebun Sawit di Kaltim Kebun Sawit di Kalimantan Timur Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki Kaltim Pemprov Kaltim 
Dari 1,3 Juta Hektare Kebun Sawit di Kaltim, Baru 30% yang Tergabung di Gapki
SELASAR.CO, Samarinda - Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik menghadiri pengukuhan Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalimantan Timur periode 2024-2029 pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Pengukuhan ini dilakukan oleh Ketua Umum Gapki Pusat, Eddy Martono, di Ballroom Gran Senyiur Balikpapan, bersamaan dengan Rapat Rencana Kerja Cabang (Rakercab) Gapki Kaltim Tahun 2024.
Menurut Pj Gubernur Akmal Malik, Gapki sebagai wadah bagi para pengusaha minyak kelapa sawit harus mampu menjembatani urusan dan masalah para anggotanya.
“Eksistensi Gapki sangat penting bagi anggotanya, organisasinya, masyarakat, dan Pemerintah,” tegasnya.
Berita Terkait
Akmal juga mengingatkan pengurus Gapki untuk membangun soliditas secara kelembagaan dan mitra usaha agar tercipta sinergi yang baik.
“Semua harus untung, semua juga harus mendapat manfaat,” katanya.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri ini juga menanggapi masih sedikitnya perusahaan kelapa sawit yang bergabung dengan Gapki.
“Pak Ketua Umum tadi sebut baru 30 persen perusahaan sawit yang bergabung. Nah ini bicara secara kelembagaan mereka dapat apa di Gapki,” ungkapnya.
Selain itu, banyak masalah yang dihadapi terkait lahan dengan masyarakat, pelaku usaha lain (tambang), bahkan sesama perusahaan sawit.
“Mari duduk bersama, ayo tabayyun. Mari kita cari solusi bersama,” ajaknya.
Secara kelembagaan, Akmal meminta pengurus Gapki untuk mengutamakan kepentingan bersama (organisasi) dan memberikan pelayanan optimal kepada anggota.
“Jangan sampai Gapki terkotak-kotak. Terkadang orang bisa berekspektasi berlebihan. Ini harus disampaikan dan itu tugas Gapki agar orang tidak over ekspektasi tentang Gapki,” harapnya, seraya membuka Rakercab Gapki Kaltim 2024.
Ketua Umum Gapki Pusat Eddy Martono menyebutkan bahwa kebun sawit di Kaltim seluas 1,3 juta hektare, tetapi perusahaan sawit yang menjadi anggota Gapki baru sekitar 406.000 hektare.
“Jadi jumlah anggotanya belum mencapai 50 persen,” sebutnya. Dia juga menegaskan bahwa Gapki selalu memposisikan diri sebagai organisasi mitra pemerintah dan senantiasa membangun koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah terkait kebijakan dan kegiatan di masyarakat.
Kepada pengurus Gapki yang baru dilantik, Eddy berpesan agar segera menjalankan program kerja dan kegiatan utama organisasi, seperti percepatan PSR dan ISPO, jalur kemitraan, fasilitasi kebun rakyat 20 persen, dan advokasi kebun sawit dalam kawasan hutan.
Eddy juga meminta jajaran pengurus Gapki untuk memastikan program kerja yang sudah disepakati dilaksanakan dengan baik.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kaltim dan kabupaten yang terus mendukung Gapki, sehingga kami mampu bekerja maksimal,” ungkapnya.
Kepengurusan Cabang Gapki Kaltim periode 2024-2029 diketuai oleh Rachmat Perdana Angga, dan pengukuhan ini mengangkat tema “Penguatan soliditas dan sinergitas yang mendorong eksistensi dan kolaborasi organisasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan industri kelapa sawit berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.”
Tampak hadir perwakilan Forkopimda Kaltim, Wakil Bupati Kutai Barat H Edyanto Arkan, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Angga Sitompul, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Raffidin Rizal, Sekjen Gapki Pusat Muhammad Hadi Sugeng, Ketua Cabang Gapki seluruh Indonesia, pimpinan perangkat daerah Provinsi Kaltim, dan Kepala Dinas Perkebunan kabupaten/kota se-Kaltim.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan