Politik

andi harun Isran Noor pilkada kaltim Pilkada 2024 politik uang Pilwali Samarinda Pilgub Kaltim 

Andi Harun dan Isran Noor Kompak Kecam Politik Uang



SELASAR.CO, Samarinda - Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan pandangannya mengenai praktik kampanye yang tidak etis. Menurut Andi Harun, ada pihak-pihak di dunia politik yang cenderung menggampangkan proses pemilihan dengan cara-cara yang tidak menghargai kecerdasan dan integritas masyarakat.

“Ada orang yang sangat menganggap sederhana untuk bisa terpilih. Cukup data orangnya, ketemu sama ketua-ketua RT-nya, minta data warganya, lalu beritahu melalui ketua RT-nya atau langsung ke orang-orangnya, timses catat namanya, nanti kira-kira seminggu atau tiga hari sebelum hari H dibawakan amplop,” terang Andi Harun.  

Petahana di Samarinda ini menekankan bahwa pendekatan seperti itu tidak hanya tidak etis, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

“Setiap calon yang menggampangkan itu sekaligus, maaf, menganggap rakyat itu selamanya bodoh. Dia pikir dengan uangnya bisa mengubah hati nurani masyarakat. Dia pikir dengan amplopnya bisa membeli masyarakat. Wong namanya masyarakat dikasih duit ya terima, tapi tidak sekali-kali boleh dianggap bahwa dengan uang kita bisa membeli hati nurani Pilihan terbaik bagi rakyat,” tambahnya. 

Sebagai Wali Kota yang sedang cuti untuk kampanye, Andi Harun menegaskan pentingnya pemimpin yang dekat dengan masyarakat. 

“Saya ini sudah menjadi wali kota, saya punya aparat lurah, camat, saya punya banyak teman-teman, mungkin kalau nggak kampanye pun nggak terlalu berisiko. Tapi pemimpin itu memang harus suka bertemu dengan masyarakat,” imbuhnya. 

Senada dengan statement Andi Harun, sebelumnya calon Gubernur Kaltim Isran Noor juga secara tegas menyampaikan sikapnya untuk melawan politik uang di Pilkada Kaltim 2024. Hal ini ia sampaikan di berbagai kesempatan saat bertatap muka dengan masyarakat. 

Salah satunya saat Isran bertemu dengan warga Desa Kota Bangun 3, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kukar, pada Minggu, 6 Oktober 2024. Dalam pesannya, Isran menekankan pentingnya menjaga harga diri dan tidak tergoda oleh iming-iming materi dalam pemilihan. 

“Dan saya pesan, harga diri kalian tidak bisa dibayar dengan apapun. Harga satu suara kalian itu mahal. Kalau ada yang membawa beras kira-kira 50 ton, itu tidak ada artinya. Apalagi jika hanya diberi 100.000 atau satu juta sekali pun. Kenapa? Karena itu tidak membawa berkah. Jadi, sayangilah diri kalian,” ujar Isran dengan tegas.

Isran juga mengingatkan warga untuk tidak terpengaruh oleh uang atau barang, serta janji-janji yang tidak membawa manfaat jangka panjang. “Jadi, jangan terpengaruh oleh uang atau barang. Jangan dipengaruhi oleh janji-janji, karena harga diri jauh lebih besar daripada pemberian sesaat,” tambahnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya