Politik

Isran Noor andi harun pilkada kaltim Pilkada 2024 Samarinda Kota Peradaban 

Pemprov Era Isran Noor Bantu Andi Harun Rp 1,9 Triliun untuk Bangun Samarinda



SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat memberikan bantuan keuangan (Bankeu) cukup besar kepada Kota Samarinda dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Data yang dihimpun tim redaksi Selasar, dari 2019-2023 tercatat jumlah Bankeu yang diberikan Pemprov Kaltim ketika dipimpin Isran Noor kepada Pemkot Samarinda jumlahnya mencapai Rp1,9 triliun. 

Alokasi dana ini didominasi untuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan drainase, peningkatan jalan, penurapan sungai, rehabilitasi trotoar, Instalasi Pengolahan Air (IPA), perluasan jaringan perpipaan distribusi air, hingga proyek strategis seperti pembangunan terowongan/ tunnel Jalan Sultan Alimudin-Kakap.

Farid Nurrahman, seorang pengamat perkotaan, mengungkapkan pandangannya mengenai perkembangan pembangunan kota Samarinda di era kepemimpinan Wali Kota Andi Harun. Menurutnya, meskipun terdapat banyak kemajuan, tantangan terkait kebutuhan anggaran yang besar masih menjadi penghalang utama.

Pada masa pemerintahan Andi Harun, fokus pembangunan diarahkan pada kawasan perkotaan. Branding kota diperbarui, infrastruktur, dan utilitas di kawasan perkotaan—terutama di titik-titik rawan banjir—telah diperbaiki. "Hasilnya, titik banjir berkurang dan genangan air lebih cepat surut. Namun, tantangan seperti akses air bersih dan mitigasi bencana tetap ada," ujar Farid.

Selain itu, Farid juga menyoroti program-program yang melibatkan masyarakat langsung, seperti program Pro Bebaya yang langsung dialokasikan di tingkat RT. Program ini dinilai berhasil mengembalikan peran masyarakat dalam pembangunan kota. Di sisi lain, perhatian terhadap kawasan pinggiran seperti Samarinda Utara dan Palaran yang menjadi fokus pada masa pemerintahan sebelumnya, kini beralih pada pengembangan kawasan perkotaan.

Tantangan terbesar, menurut Farid, adalah biaya. Samarinda bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, tetapi juga pemerintah provinsi dan pusat. "Sinkronisasi antara tiga jenjang pemerintahan ini sangat penting. Misalnya, proyek-proyek besar seperti terowongan atau pintu air bisa dibiayai oleh APBN, sementara jalan-jalan provinsi dan fasilitas seperti stadion dan rumah sakit bisa dibiayai oleh pemerintah provinsi. Pemerintah kota fokus pada infrastruktur yang langsung berdampak pada masyarakat," jelasnya.

Farid juga menambahkan bahwa sumber pembiayaan lain seperti dana bagi hasil dan kerja sama dengan badan usaha perlu dioptimalkan. "Pemerintah perlu memberikan panduan yang jelas tentang kawasan mana yang bisa dikembangkan dan bagaimana caranya. Misalnya, kawasan industri di Palaran atau pengembangan perumahan vertikal," kata Farid. 

Dengan kebijakan yang jelas, diharapkan pengusaha lebih tertarik untuk berinvestasi.

Selama masa pemerintahan Andi Harun, bantuan dari pemerintah provinsi juga sangat berarti. Proyek-proyek penanganan banjir, perbaikan jalan hingga terowongan merupakan contoh kontribusi pemerintah provinsi dalam mendukung pembangunan kota. Pemerintah kota terus berusaha mencari koneksi ke pusat dan sumber pendanaan lainnya, termasuk CSR dari perusahaan-perusahaan di Samarinda.

Kesimpulannya, pembangunan di era Andi Harun menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun tantangan anggaran yang besar masih harus diatasi untuk mencapai hasil yang optimal.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya