Utama

Penyelundupan sabu  Narkoba Jaringan Internasional  BNNP Kaltim  Kurir Narkoba  Pengedar Sabu Pengedar Narkoba 

Modus Tak Biasa: Sabu Diselipkan di Tubuh, BNNP Kaltim Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Negara



SELASAR.CO, Samarinda - Upaya penyelundupan narkotika ke Kalimantan Timur kini kian licik dan ekstrem. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim baru saja mengungkap sejumlah kasus peredaran narkoba lintas negara yang melibatkan warga asing dan perempuan sebagai kurir, dengan modus menyembunyikan sabu di bagian tubuh, termasuk organ intim.

Pengungkapan ini disampaikan langsung oleh Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Rudi Hartono dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika di Samarinda, Kamis (10/7/2025).

Ia menyebutkan bahwa modus yang digunakan para pelaku tidak lagi konvensional. "Hari ini kita musnahkan barang bukti hasil tangkapan. Dan dari pengungkapan ini terlihat modus-modus baru, termasuk penyelundupan oleh WNA dan penyelipan narkoba di dalam tubuh," ujarnya.

EMPAT WNA MALAYSIA GUNAKAN TEKNIK BODY STRAPPING

Salah satu pengungkapan terbesar terjadi di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan. Empat warga negara Malaysia ditangkap dalam dua gelombang berbeda. Pada 11 Juni, dua orang kurir, Mohn Walid dan Muhammad Amirul, kedapatan membawa hampir 2 kilogram sabu.

Kemudian, pada 20 Juni, dua WNA lainnya, Mohammad Hafizul dan Mohamad Taslim, juga ditangkap di bandara yang sama. Keduanya menyelundupkan hampir 4 kilogram sabu. Keempat pelaku menggunakan metode body strapping, yakni menyembunyikan sabu di bagian perut menggunakan perekat khusus.

Salah satu pelaku, Hafizul, mengaku nekat menjadi kurir karena terdesak biaya pengobatan jantung. “Ini pertama kali. Saya dibayar antara 8.000 sampai 10.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp30 hingga Rp36 juta),” akunya kepada penyidik.

KURIR PEREMPUAN ASAL ACEH, SABU DISEMBUNYIKAN DI ORGAN INTIM

Modus lainnya yang mengagetkan adalah keterlibatan tiga perempuan asal Aceh yang menyelundupkan sabu dalam tubuhnya. Yuliani, Rosmawardhani, dan Hanifa, ditangkap setelah tiba di Balikpapan dari Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Masing-masing membawa sabu seberat 500 gram yang diselipkan di bagian organ intim.

Menurut Brigjen Rudi, sebenarnya ada empat perempuan yang hendak berangkat, namun satu orang batal naik pesawat karena merasa tidak sanggup melanjutkan aksi tersebut. “Pelaku bernama Ajarni akhirnya mengurungkan niatnya dan tidak jadi boarding,” ungkapnya.

BANDARA JADI JALUR RAWAN, PENGAWASAN DIPERKETAT

Dengan semakin beragamnya metode penyelundupan, BNNP Kaltim menyoroti kelemahan pengawasan di jalur udara. Rudi menegaskan pentingnya memperketat pemeriksaan tidak hanya untuk penumpang domestik, tetapi juga internasional.

“Saya minta agar tidak hanya orang lokal saja yang diperiksa. Penumpang internasional juga harus diawasi secara menyeluruh. Sistem pemeriksaan harus ditingkatkan,” tegasnya.

BNNP Kaltim saat ini terus memperkuat kerja sama dengan otoritas bandara, Bea Cukai, dan kepolisian dalam rangka pengawasan di pintu masuk udara. Kaltim, menurut Rudi, kini menjadi target strategis bagi sindikat narkoba, baik dari dalam maupun luar negeri.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya