Ragam

Trusmi Group Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 BI Kaltim  Bank Indonesia 

Talkshow Bergaya dan Berdaya dengan Wastra, Ajak Generasi Muda Bangga Pakai Kain Nusantara



SELASAR.CO, Samarinda - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur menggelar talkshow bertajuk Bergaya dan Berdaya dengan Wastra dalam rangkaian acara Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 di Convention Hall Samarinda, Sabtu (8/11/2025). Kegiatan ini mengangkat tema pelestarian dan kebanggaan terhadap wastra Nusantara sebagai bagian dari gaya hidup modern dan berkelanjutan.

Talkshow menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Bunga Rengganis, public figure dan influencer asal Kalimantan Timur, serta Sally Giovanni, owner Trusmi Group dan pengusaha batik nasional. Acara dipandu oleh seorang moderator yang juga influencer muda Samarinda.

Dalam sesi diskusi, Bunga Rengganis berbagi pengalamannya dalam memperkenalkan wastra lewat gaya busana sehari-hari. Ia mengaku awalnya kurang mengenal wastra, namun kini menjadikannya bagian penting dari identitas dan gaya hidup.

“Aku mulai dari diri sendiri. Dulu bingung, wastra itu apa sih? Setelah tahu, aku sadar jarang sekali pakai kain tradisional. Sekarang aku rutin mengenakan wastra, minimal seminggu sekali baik batik, tenun, maupun ulap doyo,” ujar Bunga.

Menurutnya, wastra bisa tetap nyaman digunakan untuk kegiatan harian tanpa harus terlihat formal. Ia mencontohkan gaya mix and match antara tenun dan pakaian kasual, serta mengaku kerap membagikan inspirasi busana di media sosial untuk mengajak generasi muda lebih percaya diri memakai produk lokal.

“Aku suka padukan wastra dengan gaya bebas, supaya santai tapi tetap ada unsur budaya. Bagi aku, mencintai wastra sama dengan mencintai diri sendiri dan budaya kita,” tambahnya.

Selain berbicara tentang gaya, Bunga juga membagikan tips perawatan kain wastra agar awet. Ia menekankan pentingnya menggunakan sabun alami, tidak mencuci dengan mesin, dan menjemur tanpa sinar matahari langsung.

“Wastra itu hasil karya tangan, jadi harus dirawat dengan lembut. Itu bentuk cinta kita pada budaya lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Sally Giovanni, pemilik Trusmi Group, menceritakan perjalanannya membangun bisnis batik sejak 2006. Ia menyebut wastra bukan sekadar komoditas ekonomi, melainkan warisan budaya yang mengandung filosofi dan nilai luhur.

“Setiap goresan batik punya makna. Saya memilih usaha ini bukan hanya untuk mencari profit, tapi juga untuk memberdayakan pengrajin dan melestarikan budaya Indonesia,” tutur Sally.

Sally juga menyoroti tantangan industri wastra dalam menghadapi pasar global, terutama dengan semakin berkurangnya generasi muda yang tertarik menjadi pengrajin serta maraknya tekstil murah impor.

“Kita harus terus edukasi lintas generasi agar bangga dengan budaya sendiri. Produk handmade kita punya energi dan nilai yang tak bisa ditiru mesin,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga memberi lima saran bagi pelaku UMKM Kalimantan Timur agar produk mereka semakin dikenal:

  1. Mengangkat potensi lokal dan motif khas daerah.
  2. Berinovasi dalam desain agar diterima pasar nasional dan global.
  3. Menggunakan bahan alami untuk menjaga kualitas.
  4. Membangun kolaborasi lintas daerah dan generasi.
  5. Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap produk lokal.

Sally menegaskan, wastra Nusantara harus menjadi sumber kebanggaan bangsa.

“Kalau bukan kita yang mencintai dan memakai karya kita sendiri, siapa lagi?” pungkasnya.

Talkshow ditutup dengan ajakan bersama untuk terus mempromosikan wastra Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup modern, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya