Utama

social-distancing Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya Djoerani 

Seolah Lupa Corona, Warga Tumpah Ruah di Pasar, DPRD: Pemkot Harus Tegas



Tumpukan kendaraan di depan Pasar Rahmat, Jalan Lambung Mangkurat.
Tumpukan kendaraan di depan Pasar Rahmat, Jalan Lambung Mangkurat.

SELASAR.CO, Samarinda – Imbauan pemerintah agar selalu melakukan physical distancing nampaknya telah dilupakan warga. Kamis (23/4/2020) pagi tadi, kendaraan berjubel hingga menyebabkan kemacetan di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda. Hal tersebut akibat masyarakat yang tumpah ruah berbelanja di Pasar Rahmat menjelang Ramadan.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani menyesalkan hal tersebut terjadi di tengah ancaman pandemi virus corona. Dia mengatakan, ini merupakan tanggung jawab bersama agar masyarakat sadar akan bahaya penyebaran virus ini sendiri.

Dia meminta Pemkot mengambil langkah tegas agar masyarakat mengikuti anjuran selalu berada di rumah. Ketimbang, sebatas mengeluarkan imbauan-imbauan.

“Pemerintah mengharapkan timbulnya kesadaran masyarakat, tapi bagaimana kesadaran masyarakat kita bisa timbul ketika pemahaman soal Covid-19 sendiri kurang,” ujar Angkasa saat dihubungi melalui telepon.

Anggota legislatif daerah pemilihan Sungai Kunjang ini menuturkan, saat ini ada salah anggapan di tengah masyarakat soal corona. Ada masyarakat yang beranggapan dirinya terbebas dari virus karena telah melakukan isolasi diri selama 14 hari. Ada juga yang merasa aman karena wilayahnya telah melakukan penyemprotan disinfektan. Bahkan, Angkasa mendapati ada masyarakat yang sudah memasrahkan diri jika memang harus terinfeksi virus corona.

“Pemahaman rendah ini yang justru membuat kita rawan terpapar virus. Masyarakat tidak tahu bahwa dampak dari pada virus itu apa? Ini yang khususnya pemerintah perlu terus menerus melakukan sosialisasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia mendesak agar Pemkot Samarinda meningkatkan imbauan menjadi perintah. Sehingga memberi efek jera karena ada sanksi bagi masyarakat yang tidak taat.

“Mungkin jalan satu-satunya untuk itu kita memberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Karena kewalahan sendiri, kita sudah dikatakan zona merah versi kita, tapi pintu masuk kita kan cukup banyak, semuanya yang positif itu orang-orang dari luar. Kalau tidak melakukan itu, tidak menutup kemungkinan (kasus positif corona) akan terus bertambah,” tutup Angkasa.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya