Utama
KM Adithya Pelabuhan Samarinda Kementerian Perhubungan 
Hanya Berbekal Rapid Test, 391 Penumpang Asal Pare-Pare Tiba di Samarinda
SELASAR.CO, Samarinda – Pada Senin (15/6/2020), kapal barang KM Adithya bersandar di Kota Tepian. Kapal ini membawa serta 391 orang penumpang dari pelabuhan Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Ini adalah kedatangan ketiga selama masa relaksasi Covid-19 berlangsung.
Pantauan SELASAR di lapangan, tampak para buruh dan penumpang berdesakan untuk naik dan turun dari kapal. Memang sebagian besar menggunakan masker, namun soal jaga jarak sebagaimana protokol kesehatan sulit diterapkan.
Salah seorang penumpang, Hartini, warga Sempaja mengaku baru kembali dari Sulawesi karena persalinan. Untuk dapat berlayar, ia harus mengurus dokumen-dokumen hingga lima hari.
“Kemarin itu harus ngurus ke rumah sakit untuk rapid test, minta surat jalan dari kelurahan disuruh foto copy tiga lembar lalu disetor di pelabuhan Pare-Pare,” ujar ibu tiga anak ini.
Berita Terkait
Tidak sampai di situ, ketika hendak berangkat, di pelabuhan Pare-Pare dirinya kembali menjalani pemeriksaan suhu badan dan mengisi identitas lengkap. Setelah itu baru dapat berlayar ke Kota Tepian pada siang kemarin (14/6/2020).
Ditanya terkait pengalaman di atas kapal selama perjalanan, Hartini mengaku setiap penumpang harus mematuhi protokol kesehatan.
“Selama perjalanan Alhamdulillah lancar, tidak berdesak-desakan, penumpang kan dibatasi yang berangkat,” jelasnya.
Koordinator Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda, Musyafa menuturkan seluruh penumpang dan ABK KM Adithya aman dari Covid-19. Hal tersebut berdasarkan skrining yang dilakukan pihaknya saat kapal tersebut bersandar.
“Pemeriksaan terhadap kru ABK dan penumpang kita pastikan dalam kondisi suhu tidak di atas 38 derajat celcius. Kami juga melakukan pemeriksaan kartu perjalanan itu harus diisi lengkap dan itu berguna kalau kita akan melakukan tracing seandainya ada yang reaktif atau dengan gejala mengarah covid,” jelas Musyafa.
Selain itu, ia juga langsung melakukan rapid test atau tes cepat terhadap ABK kapal. Dari seluruh yang diperiksa tidak ada yang reaktif. “Kita sudah lakukan dua kali, hari pertama di awal bulan Juni kemudian hari kedua kita ambil waktu pemeriksaan ini,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, perjalanan keluar daerah selama masa relaksasi, Kementerian Perhubungan mensyaratkan agar penumpang menyertakan hasil tes cepat (rapid test). Selama masa ini, Musyafa mengungkapkan telah menolak sebanyak tujuh orang yang hendak berlayar dari Kota Samarinda.
“Penolakan penumpang ada tujuh orang hasil reaktif, kita suruh untuk karantina mandiri. Atau bawa ke RS Bapelkes dulu. Tetap harus mengikuti protokol kesehatan terutama pakai masker tapi lebih baik adalah tetap di rumah saja,” jelasnya.
Kepala Cabang KM Adithya Samarinda, Firjan menambahkan dirinya memastikan seluruh penumpang yang tiba hari ini bebas dari Covid-19. Persyaratan ketat diberlakukan oleh pemerintah. “Itu sudah pasti (aman) karena dari Pare-Pare mereka ada pemeriksaan di sana,” tegas Firjan.
Penulis: Fathur
Editor: Awan