Ragam

GDPK Kota Samarinda DPPKB Samarinda  Grand Desain Pembangunan Kependudukan 

Sudah 80 Persen, DPPKB Samarinda Targetkan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) Rampung Tahun Ini



Anggota Tim Penyusun Dokuman GDPK dan Kajian Akdemik dari Universitas Widya Gama Mahakm Samarinda, Muhammad Habibi. (Defrico/Kaltimtoday.co)
Anggota Tim Penyusun Dokuman GDPK dan Kajian Akdemik dari Universitas Widya Gama Mahakm Samarinda, Muhammad Habibi. (Defrico/Kaltimtoday.co)

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda menargetkan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) rampung tahun ini, tepatnya pada bulan November 2024.

Diketahui, GDPK sendiri digunakan sebagai panduan untuk menyamakan langkah dan gerak kebijakan, strategi, program dan kegiatan lintas sektor dalam pengendalian jumlah penduduk serta kualitas penduduk.

Tidak hanya itu, pembangunan keluarga, penataan dan pengaturan persebaran atau mobilitas penduduk serta pembangunan data base kependudukan juga tercantum dalam GDPK Kota Samarinda 2025 -2045.

"GDPK sudah berjalan 80 persen, sisanya butuh masukan data-data dari OPD, untuk menyempurnakan susunannya," ucap Muhammad Habibi selaku Anggota Tim Penyusun Dokuman GDPK dan Kajian Akdemik dari Universitas Widya Gama Mahakm Samarinda pada Jum'at (11/10/2024).

Setelah melakukan review naskah GDPK hari ini di Bapperida Samarinda, DPPKB serta stakholder terkait nantinya akan melakukan seminar FGD dengan skala yang lebih besar, untuk proses finalisasi GDPK Samarinda.

"Nanti ada perbaikan lebih lanjut juga, kemudian diserahkan dokumennya ke BKKBN pusat," jelasnya.

Dalam proses penyusunannya, sejumlah akademisi dan pakar ahli dari Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda terlibat dalam perancangan kajian akademik GPDK. Targetnya, akan rampung pada November bulan depan.

"Targetnya akhir November, tapi kalau bisa akhir bulan ini. Yang paling penting data-data semuanya lengkap," kata Habibi.

Dengan adanya GDPK, kondisi kependudukan di Samarinda diharapkan bisa terkendali, serta menciptakan kependudukan berkualitas di masa yang akan datang.

"Fokusnya pada pengendalian penduduk, supaya di Samarinda ini tidak kumuh, makanya dibutuhkan GDPK sebagai pedoman. Sebab pasangan yang berkualitas, akan melahirkan anak yang berkualitas juga," tutupnya.

(ADV)

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya