puisi awan 

VIDEO : Balada Guru Prakerja

Guru honorer duduk lesu di ruang guru
Menuang perasan keringat dan airmatanya
Lalu meminumnya sendiri tanpa sisa

Guru honorer adalah guru prakerja
Bukan aparatur sipil negara
Itu sebab gajinya tak seberapa

Tapi bukan itu sumber utama kesedihannya

Guru honorer mendengar kabar
Wabah penyakit menyerang dari Cina
Orang-orang sakit, mati, sebagian rusak mentalnya

Kata penguasa, perang melawan wabah
perlu dukungan dana
Honor guru honorer yang minim akan ditunda pencairannya

Tapi bukan itu pula sumber utama kesedihannya

Guru honorer mendengar kabar
Penguasa melempar segepok cuan ke ruang guru
Jumlahnya tak mampu dihitung mata miskin guru honorer

Waahh rezeki nomplok! Batinnya kala itu
Tapi, rupanya duit itu bukan untuk para guru
Lebih-lebih, guru prakerja

"Lalu untuk siapa?
Mungkinkah sesajen bagi penunggu ruang guru? Untuk para jin dan stafnya?"
Pikir Guru Honorer

Para jin dan staf di ruang guru tertawa
Guru honorer kembali sibuk memeras keringat dan airmata

Dalam duka,
Guru honorer mendengar erangan penyanyi balada:
Dalam kekalutan
masih ada tangan
yang tega berbuat nista
hohohoooo

Dalam duka,
Guru honorer merapal pepatah tua:
"Setiap rampok ada zamannya
Setiap zaman ada rampoknya"


Awan 23 April 2020

Video Lainnya

97 ASN Pemprov Kaltim Terima Emas Murni
97 ASN Pemprov Kaltim Terima Emas Murni
Hanya 26,83 Persen Jalan di Kutim Kondisi Bagus
Hanya 26,83 Persen Jalan di Kutim Kondisi Bagus
Chery Hadirkan Omoda 5 di Samarinda
Chery Hadirkan Omoda 5 di Samarinda
Kilang Minyak Pertamina Dumai Kebakaran
Kilang Minyak Pertamina Dumai Kebakaran